Senin, 21 Desember 2015

Kasih Ibu:Cinta Yang Tanpa Syarat

Kang Maman-Kasih Ibu:Cinta yang Tanpa Syarat

        Perang, mempertaruhkan nyawa dengan cara membunuh lawan. Ibu, mempertaruhkan nyawanya justru demi hadirnya nyawa baru: anak. Agar kehidupan tetap hidup dan berlanjut.

       Seandainya laki-laki lebih hebat dan kuat dari pada perempuan, tentu tugas melahirkan yang penuh pertaruhan nyawa dibebankan-Nya kepada laki-laki. Maka, alasan apa lagi untuk mengatakan,“Kemampuan perempuan di bawah laki-laki”?

         Dan di negeri ini, itu tergores sejak 22 Desember 1928, oleh para perempuan hebat dalamKongres Perempuan. Dengan inisiator seorang perempuan lajang berusia 21 tahun: Soejatin.

“Ibu pembohong,”Betul, seorang ibu dalam hidupnya membuat banyak kebohongan. Saat makan; jika makanan kurang, ia akan berikan makanan itu kepada anaknya dan berkata, “Cepatlah makan, Ibu tidak lapar.” Waktu tersisa hanya ikan dan daging, ia pun berkata, “Ibu tidak suka daging, makanlah, Nak!” Tengah malam saat dia sedang sakit, menjaga anaknya yang sakit, ia akan berkata, “Istirahatlah, Nak, Ibu masih belum mengantuk.” Saat anak sudah lulus, bekerja dan mengirim uang untuk ibu, ia berkata, “Simpanlah untuk keperluanmu, Nak, Ibu masih punya uang.”

Saat anak sudah sukses, menjemput ibunya untuk tinggal di rumah besar, ia selalu berkata, “Rumah tua kita sangat nyaman. Ibu tidak terbiasa tinggal di sana.”

Saat menjelang tua, ibu sakit keras, anak akan menangis, ibu masih tetap bisa tersenyum sambil berkata, “Jangan menangis, Ibu tidak apa-apa.”

        Itulah kebohongan terakhir yang akan dibuat oleh ibu. Tidak peduli seberapa kaya kita, seberapa dewasanya kita, ia selalu menganggap kita anak kecilnya; mengkhawatirkan diri kita,tapi tidak perlu dan tidak mau anak-anak mengkhawatirkannya.

Semoga semua anak di dunia bisa menghargai setiap kebohongan ibunya.

Dan saya tahu, saya tahu dan percaya:

(Di doa ibuku, namaku disebut Di doa ibuku ku dengar, ada namaku disebut)

Di dalam doa ibu, namaku disebut. Ibu, percayalah, di dalam doa kami, anak-anakmu, namamu pun tak pernah putus kami sebut.

We are born of love; Love is our mother
Kami terlahir dari cinta; Dan cinta itu: Ibu.

Selamat Hari Ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar