Kamis, 17 Desember 2015

Cinta Terhalang Tradisi

          Ada yang mengatakan bahwa cinta adalah perpanjangan kasih sayang Tuhan untuk semua umatNya. Namun justru di saat dua orang saling mencintai, kotak-kotak pembeda menjadi hal yang bisa membuat dada sesak. Seperti kata Bernard Batubara dalam novel Surat untuk Ruth—:

“...Satu hal yang ingin kutanyakan kepadamu sejak lama,bagaimana mungkin kita saling jatuh cinta, namun ditakdirkan untuk tidak bersama?

Aku dan kamu tidak bisa memaksa agar kebahagiaan berlangsung selama yang kita inginkan.Jika waktu telah usai dan perpisahan ini harus terjadi, apa yang bisa kita lakukan?

Masihkah ada waktu untuk kita bersama?...”

Tapi ada yang percaya dengan kalimat Einstein—bahwa, “Selagi ada cinta, tidak perluada lagi pertanyaan. Jadi, lanjutkan!

”Kata Shakespeare, “Toh, perjalanan cinta sejati tidak akan pernah berjalan mulus.”

“Bukankah sejarah dunia menunjukkan bahwa tidak ada romantika kehidupan jika tidak ada risiko?” kata Mahatma Gandhi.

            Jadi jika bisikan hatimu mengatakan: ada seseorang di balik bukit sana, menunggumu dengan setia, menghargai apa arti cinta, tempuhlah jalan mendaki dan jemputlah cintamu. “Tapi juga bersiaplah,”  karena, “hati bisa terjatuh dan terluka, merobek malam, menoreh seribu duka, dan sayap-sayap pun patah,” kata Kahlil Gibran, “... retak, hancur bagai serpihan cermin, berserakan, bercampur baur dengan debu, patah tertusuk duri tajam.”

           Hanya bisa meratap, mencoba menggapai-gapai sebuah pegangan. Begitulah cinta, manisnya terasa karena risikonya pahit mengancam.Tapi jika pun jadi melangkah bersama, ingat, “Semua belum selesai,”.Karena memilih itu mudah, yang bertahan itu yang lebih susah. Karena pada awalnya semua orang bangga pada pilihannya,tapi pada akhirnya tidak semua orang setia pada pilihannya.

         Jadi, yang berhasil menentukan dan mendapatkan pilihan, ingat, ada yang lebih tidak mudah: bertahan pada pilihan. Sementara yang kandas, ingat satu: Ajarkan bibirmu untuk tidak mencemooh karena bibir dibuat untuk mencium, bukan untuk menghina orang yang pernah kau cinta. Karena jika cinta digariskan, orang yang terpisah pun bisa disatukan kembali.True love never ends; cinta sejati tak pernah berakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar