Rabu, 27 April 2016

GAGAL ITU SESUATU YANG WAJAR

     Sobat bisa saja meraih sukses pada percobaan pertama. Bisa saja, banyak faktor yang memungkinkan Sobat meraih sukses pada percobaan pertama. Mungkin keahlian yang sudah mumpuni, ilmu Sobat yang sudah tinggi, atau faktor kebetulan. Bisa saja terjadi.Tapi, disarankan, jangan pernah beranggapan bahwa Sobat pasti akan sukses pada percobaan pertama. Sobat boleh melakukan yang terbaik pada percobaan pertama, silahkan. Berusahalah sebaik mungkin. Tapi, jika Sobat gagal, jangan diambil hati. Kegagal pada percobaan pertama, bahkan kedua, ketiga, dan seterusnya adalah wajar.

   Tahukah Sobat, Thomas Alpha Edison membuat 10.000 percobaan membuah bohlam lampu. Artinya 10.000 percobaan dia gagal. Dan dia tidak menganggap itu sebuah kegagalan. Dia tidak mengambil hati. 1 kali gagal, dia teruskan. 10 kali gagal, dia coba lagi. 100 kali gagal, dia tetap tidak menyerah. 1000 kali gagal tidak membuat putus asa. Bahkan sampai 10.000 kali gagal.

    Jangan cengeng, baru beberapa kali gagal sudah menyerah. Mengatakan diri tidak bisa. Jika Sobat sudah mencoba, itu bukanlah sebuah kegagalan, justru itu ilmu baru bagi Sobat. Sobat sudah mengetahui cara yang salah, sehingga pada percobaan berikutnya, bisa lebih baik lagi. Peluang keberhasilan Sobat akan lebih baik.“I have not failed. I’ve just found 10,000 ways thatwon’t work.” – Thomas Edison

Thomas Edison tidak mengatakan gagal, tetapi dia menemukan 10.000 cara yang salah.

KESUKSESAN BESAR DIRAIH SETELAH KEGAGALAN BESAR

    Sobat kenal Michael Jordan? Kalau penggemar basket pada era 1990-an mungkin sangat mengenalnya. Dia adalah legenda hidup bola basket. Setiap nonton, kita sering berdecak kagum dengan kehebatan dia. Dia sering mencetak angka tertinggi.

Tahukah Sobat, apa dibalik itu semua?

   "I’ve missed more than 9,000 shots in my career. I’ve lost almost 300 games. 26 times I’ve been trusted to take the game winning shot and missed. I’ve failed over and over and over again in my life and that is why I succeed.” – Michael Jordan.

   “Saya meleset lebih dari 9.000 tembakan dalam karir saya. Saya kalah hampir 300 pertandingan.26 kali dipercaya untuk menembak penentu kemenangan dan saya meleset. Saya gagal lagi dan lagi dan lagi dalam hidup dan itulah mengapa saya sukses.” – Michael Jordan.

    Kebesaran nama Jordan dibangun dari kegagalan dan kegagalan. Jika kita mau meneliti bagaimana orang-orang hebat, pastilah mereka telah melalui kegagalan dan kegagalan.

KEGAGALAN DALAM HAL KECIL DAN HAL BESAR

    Kegagalan yang dimaksud bisa berupa kegagalan kecil atau bisa juga kegagalan besar. Misalnya, Sobat membuka rumah makan. Sobat bisa saja gagal membuat brosur promosi. Sobat membuat ribuan brosur tetapi yang datang hanya sedikit. Ini adalah kegagalan kecil. Sobat bisa mencoba membuat brosur yang lebih baik lagi. Mungkin berkali-kali.

    Tidak sedikit orang yang mengalami kegagalan dalam hal besar, misalnya bisnis rumah makannya gagal total. Bukan hanya bangkrut juga meninggalkan utang.

    Baru beberapa kali sudah menyerah? Itu cengeng, itu payah. Serius. Jika Sobat mau sukses, Sobat harus menjadi orang yang tangguh. Jika gagal, bangkit lagi, bangkit lagi, dan bangkit lagi. Sampai kapan? Sampai Berhasil!

KEGAGALAN UNTUK MEMBANGUN KEAHLIAN

   Sobat lihat Michael Jordan, dalam hidupnya banyak kegagalan. Begitu dalam bisnis atau karir, orang sukses adalah mereka yang sering gagal sebelumnya. Dan kegagalan demi kegagalan akan menambah keahlian dan kemampuan.

    Jordan makin ahli dalam bola basket setelah banyak kalah dan gagal. Edison juga bisa menemukan bohlam lampu setelah mengetahui 10.000 cara yang salah.

    Sobat sales, Sobat akan ahli dalam menjual setelah Sobat mencoba dan mencoba lagi menjual. Jika tawaran demi tawaran Sobat ditolak, berarti itu adalah tawaran yang salah. Cari cara lain, sampai Sobat menemukan sebuahcara yang jitu dalam menawarkan. Begitu juga dalam bisnis. Misalnya promosi Sobat gagal, cobalah promosi lain yang lebih baik. Sobat bisamencoba desain brosur yang lebih baik. Target penyebaran yang lebih baik. Kata-kata dalam brosur yang lebih baik. Atau penawaran yang lebih baik.

    mengambil pelajaran dari kegagalan itu, maka Sobat akan semakin bijak, semakin pintar, dan semakin ahli.

    Bahkan, menurun Bill Gates, mengambil pelajaran dari kegagalan lebih berharga dibandingkan merayakan kemenangan.

“It’s fine to celebrate success, but it is more important to heed the lessons of failure.” – Bill Gates

    Banyak kegagalan artinya banyak hikmah. Banyak hikmah artinya banyak ilmu. Banyak ilmu dan banyak pengalaman akan menjadikan Sobat lebih baik, lebih ahli, lebih jago, dan lebih bijak.

BUKAN KEGAGALAN YANG MENYEBABKAN GAGAL.

    Terlepas berapa kali Sobat gagal, Sobat sebenarnya belum benar-benar gagal, kecuali Sobat sendiri yang memutuskan gagal.“Sudahlah, saya gagal. Saya sudah mencoba.”Coba perhatikan, itu adalah keputusan Sobat. Apakah Sobat akan menganggap diri orang yang gagal atau bangkit lagi mencoba.

"Cara Sobat menghadapi kegagalan adalah yang menentukan bagaimana anda mencapai sukses.”– David Feherty

   Jika Sobat menghadapi atau menyikapi kegagalan sebagai kiamat, maka kiamat bagi Sobat. Jika Sobat menganggap kegagalan sebagai pelajaran, maka Sobat akan mendapatkan pelajaran. Jika Sobat memutuskanmenyerah setelah gagal, maka Sobat tidak akan mendapatkan apa-apa. Jika Sobat memutuskan untuk bangkit lagi, maka sukses ada di depan Sobat.

Jadi, bukan kegagalannya yang menghentikan Sobat. Semua tergantung Sobat, bagaimana Sobat menyikapinya atau keputusan yang Sobat ambil.

‪#‎SharingHappiness‬

Selasa, 05 April 2016

SAAT PEDULIMU TAK DIHARGAI, DISANA KITA BELAJAR IKHLAS

Tak mudah untuk mengikhlaskan sesuatu. Namun berikut dengan tips tips ini Sobat dapat belajar.

1. Banyak-banyaklah bersyukur, jangan berputus asa atas nikmatNya. Ingatlah bahwa nikmat yang diberikan pada kita lebih banyak dari pada derita yang diberikan kepada kita. Syukuri apa yang masih ada pada diri kita seperti kesehatan, teman, keluarga dan harta (meskipun sedikit/kurang) karena masih ada yang lebih kurang dari kita. So, be gratefull!

2. Merubah pola pikir. Berpikirlah bahwa hidup kita ini hanya sementara dan harus dijalani dengan penuh arti. Nggak peduli berapa umur yang kita punyai, yang pasti kita harus menjadi orang yang bermanfaat bagi sekitar kita.

3. Menyadari titipan. Berhubungan dengan yang kedua. Jika kita sadar bahwa semua itu sementara, kita juga akan menyadari bahwa semua yang ada pada diri kita adalah titipan. Harta, keluarga dan jabatan hanyalah amanah dari Tuhan. Jadi mesti kita jaga amanah itu dengan sebaik-baiknya.Tuhan menyukai mereka-mereka yang mencintai amanahnya, bukan harta atau jabatannya.

4. Membesarkan hati. Hibur diri kita sendiri dengan sesuatu yang baik. Katakan pada diri kita sendiri, sesuatu yang bisa membangkitkan semangat dan motivasi diri. Misalnya, “Ah, pasti ada yang lebih besar menanti di depan sana,” dan lain-lain. Setidaknya, bisa memberikan semangat untuk menjalani hidup selanjutnya.